Israel membombardir Beirut dan iran, terutama selama Perang Lebanon 1982, dengan tujuan untuk menghancurkan infrastruktur militer kelompok PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) yang berada di sana. Konflik ini juga terkait dengan ketegangan antara Israel dan negara-negara Arab, serta upaya Israel untuk memperluas pengaruhnya di Lebanon. Serangan tersebut menyebabkan banyak kerusakan dan mengakibatkan banyak korban jiwa, serta memicu perdebatan internasional mengenai hukum humaniter dan hak asasi manusia. Beberapa alasan utama untuk serangan tersebut meliputi:
1. Keamanan Nasional
Israel sering menganggap bahwa serangan terhadap kelompok militan, seperti Hizbullah di Lebanon dan berbagai kelompok di Iran, adalah penting untuk melindungi keamanan nasionalnya. Mereka melihat kelompok-kelompok ini sebagai ancaman yang signifikan.
2. Pencegahan
Israel melakukan serangan preemptive untuk mencegah potensi serangan dari musuhnya. Dalam konteks Iran, kekhawatiran tentang program nuklir dan dukungan terhadap kelompok-kelompok militan di wilayah sekitarnya menjadi alasan utama.
3. Konflik Regional
Tindakan militer ini juga merupakan bagian dari konflik yang lebih luas di Timur Tengah, di mana banyak negara dan kelompok berperang untuk pengaruh dan kontrol.
4. Perjanjian dan Aliansi
Israel sering bekerja sama dengan negara-negara lain yang memiliki kepentingan yang sama di wilayah tersebut, dan serangan ini kadang juga terkait dengan dinamika aliansi politik dan militer.
5. Reaksi Terhadap Serangan
Dalam beberapa kasus, serangan ini merupakan reaksi terhadap serangan atau provokasi dari pihak lain.
Situasi ini sangat kompleks dan melibatkan banyak faktor sejarah, politik, dan sosial.